This isn’t me missing you. This is me missing the me I used to be. This isn’t me. – I Wrote This For You—
Aku pengen kopi.
Entah kenapa saat aku berada di pojok kamar ini, dekat dengan jendela, menghirup petrichor dan udara dingin malam hari, aku selalu pengen kopi. Akhirnya, Kopi Toraja pun jadi pilihanku untuk malam ini diantara kopi-kopi lain yang ada di dapur.
Perfect match.
Kopi, petrichor, musik, udara dingin, dan sebuah rasa di hati yang kemudian kompak dengan otak dan jemari yang kemudian menyusun kata-kata. Lalu, aku pun bermain dengan pikiranku, yang nyatanya bukan sedang memikirkan kamu, tapi aku yang merindukan aku sendiri yang dahulu. Bingung? Ah, begitulah. Entah karena aku merasa aku yang dulu lebih menyenangkan daripada aku yang sekarang, entah karena aku merasa aku yang dulu lebih, err, tidak rapuh seperti sekarang. #sigh
Look at meAku boleh saja satu-satunya orang yang paling mengenal tentang diriku, walaupun kadang orang lain berkata mereka kenal diriku. Tapi nyatanya, aku sendiri kadang dibuat bingung dengan aku yang sekarang. Aneh. I am not the real me somehow. I don’t know if it’s about to hide something I don’t wanna show to the world or it’s about something I don’t want anyone to know. Weird. Yeah, I am a weirdo.
You may think you see
Who I really am
But you’ll never know me
Now I see If I wear a mask I can fool the worldKetika aku melihat refleksi diriku sendiri, jauh lebih dalam daripada hanya sekedar yang terlihat dalam refleksiku tadi, ada kalanya aku melihat, ini bukan aku. Bukan aku yang dulu. Aku bisa saja berpura-pura, memakai topeng, lalu berusaha sembunyi dan berharap semua orang tidak tau apa yang sedang terjadi padaku, tapi apakah aku dapat bersembunyi dari hatiku sendiri?
But I cannot fool my heart
Harusnya aku tau apa-apa saja yang sebenarnya terjadi. Tapi nampaknya terlalu banyak perubahan yang terjadi. Bukan. Bukan perubahan soal apa-apa saja yang terlihat. Tapi perubahan soal apa-apa saja yang terpikir dan terasa.
Who is that girl I seeLagi. Ini bukanlah soal aku yang merindukanmu. Ini soal aku yang merindukan diriku sendiri yang terdahulu. Dan seringnya, aku lebih memilih bersembunyi dengan alasan agar semua terlihat baik-baik saja
Staring straight back at me?
Why is my reflection Someone I don’t know?
Must I pretend that I’m Someone else for all time?
When will my reflection show Who I am inside?


